Lagi-lagi saya berkunjung kesuatu
tempat karena pengaruh TV, ya karena tempat yang saya kunjungi kali ini sering
banget dijadiin lokasi syuting FTV-FTV atau film, karena begitu penasaran,
menabung adalah salah satu cara yang dilakoni agar duit kekumpul buat biaya
jalan-jalan kesini. Budget paling gede adalah untuk tiket pesawat
Padang-Jakarta PP, karena waktu itu belum dibuka penerbangan rute Padang ke
Bandung. Nyampe di Bandara Soekarno Hatta, saya memutuskan memilih travel
Cipaganti menuju Bandung, nyampe pool Cipaganti, angkot menanti dan membawa
saya ke kontrakan Ryan, salah seorang teman saya anak Payakumbuh yang lagi
studi disebuah perguruan tinggi di Bandung. Ryan bersama beberapa
teman-teman asli Sumbar lainnya kebetulan tinggal satu kontrakan, singkatnya sih ini
adalah pilihan yang tepat untuk tinggal disana, alasannya adalah yang satu menekan budget
jalan-jalan karena ga perlu cari hotel, yang kedua menyambung tali slaturahmi, hihihi,,alasannya klise, ya
pokoknya biar irit itu aja.
ini nih Ryan, fotografer yang difoto nih ceritanya, |
Saya , Ryan dan empat teman lainnya
memutuskan untuk rental mobil sehari
untuk menuju Kawah Putih Ciwidey, dari pada naik motor atau angkutan
umum, kata Ryan ini mewaspadai cuaca yang kadang kala tidak bersahabat, toh rental mobil
rame-rame juga sama iritnya kok, lebih nyaman dan efisien.
Kawah Putih adalah tempat wisata di Bandung yang paling terkenal, berlokasi
di Ciwidey, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 KM arah selatan Bandung Kota, menurut
informasi dari mbah google kawah putih adalah sebuah danau yang terbentuk
akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di
kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain
tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai
warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang
yang terkandung, suhu, dan cuaca.
Masih menurut mbah google karena kawah putih berada diketinggian
lebih dari 2.400 meter diatas permukaan laut menjadikan suhu udara dikawan ini
tentu saja dingin, berkisar 8 s/d 22 derajat celsius. Selain untuk dinikmati
keindahannya oleh para wisatawan, Kawah Putih Ciwidey juga sering digunakan untuk pengambilan gambar film, melukis, foto
pengantin, sampai dengan kegiatan mendaki dan berkuda.
Kawasan ini sendiri telah dikembangkan sebagai kawasan wisata oleh
pemerintah setempat, artinya fasilitas untuk pengunjung telah tersedia dan
sangat memadai, mulai dari area parkir, musholla, transportasi dari gerbang
depan sampai dengan kawah, ada juga pusat informasi, warung-warung makan dan
toilet pastinya.
Akhirnya kami nyampe juga dilokasi, sebelum memasuki lokasi kami
memutuskan untuk nyari makan dulu, darah minang kami memang tidak bisa bohong,
RM Padang tetap menjadi incaran. Sebuah RM Padang yang sederhana ( bukan
Sederhana, nama salah RM Padang yang terkenal itu ya ) menjadi pilihan kami. Melihat labelnya udah RM Padang, kami dengan lantang mesan makan dengan bahasa
minag, “ da , makan anam ( uda, makan enam ) “, hahahaha, uda itu pun tersenyum, sambil makan kami
cerita-cerita dengan si uda pemilik rumah makan ini, nanya-nanya aslinya dimana, eh
ternyata “ urang Piaman juo we e mah“ .."onde mande,sakampuang wak mah da”.
Perut sudah kenyang, sepertinya kami sudah tidak sabaran untuk
melihat lokasi yang kata orang-orang merupakan sepotong surga yang tercecer di
Bandung, alamak lebay banget istilahnya, kaya yang pernah kesurga aja tu
orang-orang. Setelah bayar uang masuk yang waktu itu kalau ga salah 15.000 ribu
perorang dan parkir atas buat kendaraan roda empat 150 ribu rupiah, sesaat lagi
rasa penasaran kami akan hilang untuk melihat kawah putih secara langsung,mulai norak..mulai norak..
Parkir atas dan parkir bawah, ternyata parkir disini ada 2 lokasi, kalau anda bawa kendaraan
roda 4, terserah anda mau parkir diatas atau dibawah. Kalau parkir pawah,
berarti anda hanya sampe gerbang saja artinya anda harus naik angkutan yang disediakan oleh penduduk setempat
yang diberi nama kalau ga salah ontang anting, perorangnya dari gerbang ke kawah
putihnya 15 ribu PP. Parkir bawah memang murah sih, tapi harus nyambung naik
ontang anting ini lagi, kami memutuskan untuk parkir atas saja, bayar mahal tapi
ga perlu naik ontang anting lagi, kalau
ga salah satu mobil 150 ribu waktu itu. Kalau anda sendiri, berdua atau bertiga mendingan ambilnya parkir bawah saja, lebih hemat, tapi kalau udah rame-rame mending parkir atas aja.
Yah, nyampe parkiran atas, hujan turun, alhasil banyak ojeg payung
berdatangan, 3 payung sepertinya
cukup untuk kami berenam, ditawari 15 ribu
satu payung, tawar dikit jadinya 10 ribu. Jacket udah, payung pun juga sudah,
ditangga menuju kawah banyak yang nawarin masker, bahaya juga nih kalau ga
beli, kami memutuskan juga untuk beli karena ga bawa persediaan masker juga,
alhasil payung dan masker membuat kami seperti perpaduan Rihanna
dengan umbrella girlnya dan ninja hattori, okeh lupakan bagian yang ini..
Hah.. semua terbayarkan
ketika kami tiba kawah putih, lelah setelah menempuh perjalanan pun hilang
setelah melihat keindahan ciptaan-Nya yang katanya ditemukan oleh seorang ahli
botani berkebangsaan Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn pada tahun 1837. Memang sangat seronok tempat yang satu ini,
rasanya rugi kalau misalkan ke Bandung tidak menjadikan lokasi ini sebagai
salah satu tujuan. Ritual selanjutnya adalah jepret, jepret, jepret sampe puas. Kebetulan juga nih teman saya Ryan ini juga fotografer, sering moto-moto buat acara-acara musik, jadinya ga perlu kuatir buat dokumentasi, dalam hal ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya Ryan ya..saya bawa kamera juga sih, tapi bagaimanapun kamera seorang fotografer tentu lebih keren dengan segala atributnya.
kalau pengen nyium aroma belerang, bolehlah maskernya dibuka bentar ya,,,, |
lagi moto difoto,hahhaaaaaaa |
seumur-umur ini kali pertama saya foto pake payung..ela...ela..eee... |
karena saya pake jersey real madrid, eh diajak foto bareng sama madridista yang lagi foto-foto juga disana
*big tengkiu buat ryan rivalino, ricky, serta payakumbuh cs untuk trip kita ini*
|
0 komentar:
Post a Comment