Thursday, 2 April 2015

Jalan-Jalan di Kota Pahlawan Surabaya

Diposkan oleh bowjie narre di 01:36

Pada kesempatan yang berbahagia ini izinkanlah saya ( huaaa..ini udah kaya’ acara didikan subuh deh mukadimah nya ), well kali ini saya mau orat-oret sedikit pengalaman trip saya ke Surabaya pada tahun 2011 yang lalu, pengalaman yang tidak seberapa sih, tapi lumayan lah dapat berkesempatan ke Kota Pahlawan ini, nah ngomong-ngomong soal Kota Pahlawan, saya jadi ingat lagu salah seorang penyanyi keroncong Indonesia, Sundari Sukotjo, liriknya begini nih, yang ga tau lagunya monggo di cek youtube, itung-itung menambah semangat kepahlawan dalam diri kita, merdeka !!!!!







Surabaya, Surabaya, oh Surabaya
kota kenangan, kota kenangan
takkan terlupa
Di sanalah, di sanalah, di Surabaya
pertama lah, tuk yang pertama
kami berjumpa

Kuteringat masa yang telah lalu
s'ribu insan, s'ribu hari
berpadu satu

Surabaya, di tahun empat lima
kami berjuang, kami berjuang
bertaruh nyawa


Gimana lagunya teman? Enak ? yo wes, kembali ketopik, jalan-jalan di Surabaya, beberapa tempat yang sempat saya kunjungi adalah

Ikon Surabaya

Pertama kali terdampar di Surabaya, hal yang ada dalam benak saya adalah ingin melihat ikon Kota Surabaya secara langsung, yup Patung Hiu dan Buaya, kalau dalam bahasa Jawa biasa disebut Patung Suro lan Boyo. Patung yang menjadi lambang Kota Surabaya ini terletak didepan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Nah kabarnya 2 nama hewan inilah yang menjadi cikal nama Surabaya yakni, sura (hiu) dan boyo (buaya). Konon kabarnya ada pertengkaran, eh lebih cocok perkelahian, iya pekelahian Hiu dan Buaya ini, saya ga tau gimana kisahnya, maybe teman-teman googling aja kali ya.

Awalnya saya mengira patung ini seperti landmark di kota-kota lain, misal : Jam Gadang di Bukittingi atau Monas di Jakarta, eh dugaan saya meleset, agak kecewa sih waktu melihatnya secara langsung, beda banget dengan bentuknya yang biasa saya lihat di tv, mungkin karena efek kamerannya keren, jadi bentuknya keren, yang saya lihat cuma biasa saja plus waktu saya kesana catnya sudah agak keropos., eh tapi temen-temen kalau yang ke Surabaya, harus wajib kesini, minimal foto agak sekali ya, ga afdol ke Surabaya kalau ga ke patung ini, kata orang-orang sih begitu...

Bukan Orang Surabaya, mungkin begitu kira-kira judul foto-foto saya yang dibawah :



 Tugu Pahlawan Surabaya

Kita tahu, kalau kota ini dijuluki sebagai kota Pahlawan, itu pasti, yang belum  pasti itu hubungan kita berdua, mau dibawa kemana, seha !!!! kalau teman-teman ga pernah ke Tugu Pahlawan ini, itu biasa, mungkin ga punya waktu buat jalan-jalan kesini atau bisa jadi ga uska dengan wisata sejarah, tapi walau ga pernah kesini, teman-teman pasti tau dong dengan tugu yang satu ini, hmm, kalau teman-teman ga tau, kesimpulannya adalah teman-teman sering bolos waktu pelajaran sejarah waktu sekolah dulu, ya kan? ngaku..

Menurut informasi yang pernah saya baca, tugu ini didirikan untuk mengenang Peristiwa 10 November 1945 di Kota Surabaya, pada waktu itu masyarakat Surabaya berjuang habis-habisan melawan Sekutu bersama Belanda yang hendak kembali menjajajh Indonesia. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.


Monumen ini memiliki tinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Sesuai dengan peristiwa bersejarah 10 November 1945, di mana banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan. 



Disamping melihat monumen untuk mengenang pahlawan ini, disini kita juga bisa melihat dokumentasi-dokumentasi foto sejarah yang lokasinya berada dibawah tanah lahan tugu pahlawan ini. Didalam museum ini terdapat diorama Bung Tomo dan rekaman suara Bung Tomo ketika membakar semnagat juang masyarakat Surabaya. Didalamnya juga terdapat koleksi senjata Bung Tomo serta perlengkapan-perlengkapan waktu berjuang.


Lumpur Lapindo Sidoarjo

Kalau tujuan kita yang satu ini bukan objek wisata sih dan juga bukan di Surabaya, tapi adanya di Sidoarjo, yang berjarak kurang lebih 25 km dari Surabaya. Kalau dengar kata Sidoarjo, pasti teman-teman langsung keingat dengan yang namanya lumpur, yup benar teman, banjir lumpur panas Sidoarjo, yang lebih kita kenal dengan sebutan Lumpur Lapindo. Peristiwa menyemburnya lumpur panas dilokasi pengeboran Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo terjadi sejak tanggal 29 Mei 2006.

Ga kebayang nih kalau ini terjadi ditemat saya, benar-benar ngeri ternyata, dari informasi-informasi yang saya baca lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan pemukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi.
(foto untuk dokumentasi pribadi aja, ga enak rasanya publish disini)

Gang Dolly

Akkkk..kalau denger nama gang satu ini pasti temen-temen pikirannya aneh-aneh, rasanya nyampe Surabaya rugi kalau kesini ( saya kesini sebelum lokasi ini ditutup ), bukannya apa-apa, ga ada maksud apa-apa untuk kesini, cuma satu kata aja, penasaran, itu saja, tidak lebih. Penasaran dengan bagaimana sih keadaan disini...
Dilokalisasi pelacuran terbesar yang katanya terbesar di Asia Tenggara ini, wanita-wanita penghibur dipajang dalam etalase, macam-macam tuh tipenya, tarifnya mulai puluhan ribu sampe jutaan. Buat teman-teman yang ga kuat godaan jangan kesinilah, hahahhaaa.apalagi yang belum akil baligh, kalau saya pribadi insyallah kuat, amin...

Jadi ceritanya Gang Dolly ini telah ada sejak zaman Belanda, widih, udah lama ternyata,kita entah ada dimana waktu itu ya, tempat ini awalnya dikelola oleh seorang perempuan keturunan Belanda, Dolly Van Der Mart. Kawasan ini terletak dipusat kota, jadi gampangnya nih nyarinya kalau udah terdampar di Surabaya. Kawasan Dolly ini berbaur dengan pemukiman penduduk yang padat. Gang Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak, tidak hanyak bagi pekerja seks, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, ojek, becak.
Untuk alasan keamanan kami memutuskan untuk rental mobil kesini, biar ga dianggap macam-macam gitu. Jadi kan lebih nyaman melihatnya dari atas mobil saja, pas udah didalam kawasan tersebut, eh ada teman yang iseng moto ke objek diluar mobil  dan lupa matiin blitz kamera, seketika itu juga kami dihampiri preman dan dikasih peringatan. Lumayan lah buat tes mental.
(foto juga sengaja ga ditampilkan ya)

Setelah kesana kemari, wisata kuliner dan segala macam dan sebagainya, satu hal yang harus dilakukan sebagai penutup jalan-jalan di Surabaya adalah mencari oleh-oleh khas disini. Ada 2 tempat yang akan kami kunjungi untuk berburu oleh-oleh, yakni :

1.     Pasar Genteng
Pasar Genteng adalah salah satu tempat yang banyak dikunjungi untuk berburu oleh-oleh di Kota Surabaya, yang  lokasinya dekat dengan Tunjungan Center. Disini anda bisa mendapatkan berbagai makanan khas Surabaya serta daerah-daerah lain di Jawa Timur, seperti Malang, Sidoarjo, Gresik, dsb seperti bandneg asap dan presto, kerupuk udang, keripik apel, terasi, dll. Nah karena tempat ini ramai dikunjungi tiap hari, jadi anda harus eksra hati-hati ya, baik itu dompet, parkir kendaraan. Enaknya naik kendaraan umum aja kesini, nyari parkirnya susah sih..

2.      Pusat Grosir Surabaya (PGS)

Buat yang hobby belanja-belanja nih, tempat yang satu ini harus masuk dalam itin perjalananan anda di Surabaya. Pusat Grosir Surabaya atau yang biasa disebut orang dengan PGS terletak Jalan Stasiun Pasar Turi. Pusat Belanja ini terdiri dari 5 lantai yang menjual bermacam-macam barang, lengkap deh pokoknya disini. Belanja di PGS anda harus hat-hati karena bisa bikin kalap, harganya murah, bisa lupa diri kalau keenakan belanaja. Walau murah tapi bukan murahan, barangnya lumayanlah dengan harga segitu. Misal baju batik yang biasa kita lihat di toko harganya 75 ribuan, kemaren itu saya belinya banyak bisa 25 ribuan,hahahahaa,,murah kan, apalagi kalau anda jago nawar dan bisa bahasa jawa, pasti lebih murah..hihiiiiii, yang pasti harus pintar-pintar memilih toko dan siapin tenaga ekstra untuk mengelili pusat perbelanjaan ini.

ini imenk, kepala romobongan kita...cantik ga??







0 komentar:

Post a Comment

 

catatan BOWJI NARRE Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez