Hongkong
adalah surga belanja dengan pajak yang sangat rendah maka barang2 yang dijual
disana jauh sangat murah di berbagai negara, tapi ini pengalaman yang sangat
berharga ketika belanja di hongkong.
foto tidak sesuai tulisan, hahaha |
Kami berhenti disebuah toko yang lumayan gede dikawasan Tsim Sha Tsui. Setelah
tanya-tanya, pemilik toko mengatakan harganya 17.000 HKD, harga yang tidak jauh
berbeda dengan harga hasil searching di internet utk HK yaitu sekitar 19.000
HKD sedangkan harga di indonesia sekitar 46 jt.
Sipenjual menyatakan barang mesti ambil digudang, sesuatu
hal yang biasa terjadi untuk membeli barang-barang type premium, tanpa rasa
curiga teman saya menggesekkan CC-nya sesuai permintaan si penjual. Setelah itu
si penjual menuliskan dalam nota, Canon 5Ds A-PSC. Kami heran, kok ada kode tersebut
untuk barang yang kami beli, padahal yang kami pesan bukan itu. Setelah minta
waktu sejenak, kami mencoba searching dan menghubungi teman-teman di Indonesia,
untuk menanyakan apa maksud kode tersebut. Kesimpulan yang kami dapat menyatakan kalau barang tersebut berbeda.
Kami
mencoba protes dan mengklarifikasi istilang A-PSC , kami bilang type camera
tersebut tidak ada yang APSC, tapi si
penjual ngotot, mereka bilang yang ada di Hongkong saat ini ya type tersebut
gak ada yang full frame. Penjual ngotot dia hanya bisa kasih yang A-PSC. Kami
menunggu barang tersebut diambil dari gudang, setelah itu si penjual ngomong
barangnya type refurbished, what? Kami speechless
campur kaget, lah kok ga ngomomong sih penjual ini diawal transaksi. Tapi sipenjual
beralasan barangnya seperti baru, kami minta cancel pembelian, si penjual
ngotot tidak mau cancel harus beli barang tersebut atau ganti barang dengan
spek lain Canon 5D Mark IV seharga 23.500 HKD, yang harganya tidak jauh berbeda
di indonesia. Kami mulai panik dan memikirkan bagaimana cara membatalkan
transaksi ini.
Kami bingung, caranya gimana, oh Tuhan, ini sipenjual ngotot
harus ambil barangnya. Kami mencoba menelepon teman2 diIndonesia mencari
solusi. Akhirnya kami pura-pura keluar toko, dan mengatakan kepemilik toko
bahwasannya saya akan melapor kepos polisi terdekat. Kami keluar toko, dan
mengatakan ke pemilik toko , " We solve this problem by law". Kami
melangkah keluar toko, pemilik toko mulai ketakutan dan membalikkan biaya yang
sudah dikeluarkan. Alhamdulilah.
Lalu kami mencoba mencari ke toko lain, tetapi kondisi yang dihadapi sama, barang tidak ada di toko mesti ambil digudang dan mesti bayar dulu. Ah sama saja ternyata, ya sudahlah, saya bilang sama temen, kapan-kapan aja beli cameranya dan beliau menyetujuinya.
Pesan moral:
1. Jangan pernah membayarkan uang untuk barang yang tidak ada ditoko pastikan mereka
sudah mengambil barang, kemudian cek barangnya baru bayar.
2. Perhatikan orang lokal berbelanja jika orang-orang lokal tidak ada yang
berbelanja disana sudah pasti itu turis trap.
3. Lakukan searching di internet terlebih dahulu
untuk menentukan toko yang direkomendasikan sebab kasus penipuan di Hongkong sudah
banyak diulas.
4. Perhatikan nomor seri yang tertera diproduk
dengan yang ada di kartu garansi (tidak soal garansi tersebut berlaku di Indonesia
atau tidak tapi pastikan ada kartu garansi minimal garansi khusus Hongkong),
penjualan barang2 KW sangat marak dihongkong atau barang yang dipackaging
seperti baru. Intinya jangan sampai maunya untung ee malah bunting.
0 komentar:
Post a Comment