Thursday 11 December 2014

Kota Pariaman Semakin Memantapkan Diri Menjadi Green City

Diposkan oleh bowjie narre di 10:19

Salah satu Atribut Kota Hijau, Taman Anas Malik, Pasia Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah ( fotonya bang deki Dinas PU )

Green City merupakan sebuah konsep dari upaya untuk melestarikan lingkungan dengan mengembangkan lahan-lahan hijau dan perangkat-perangkat pendukungnya guna menciptakan suatu kota agar dipenuhi dengan lahan-lahan hijau yang bertujuan agar terdapat keseimbangan dan kenyamanan dari manusia yang menghuni dan lingkungan itu sendiri. Green City yang juga dikenal sebagai Kota Ekologis atau kota yang sehat merupakan salah satu konsep pendekatan kota yang berkelanjutan, artinya adanya keseimbangan antara pembangunan dan perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan. Dengan kondisi ini diharapkan kondisi kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat dapat diwujudkan, tidak hanya itu pengoptimalan potensi sosial ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan forum masyarakat serta difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan kota juga merupakan beberapa sektor pendukung green city. Untuk mewujudkannya diperlukan usaha dari setiap individu anggota masyarakat dan semua pihak terkait. Tidak hanya dari mayarakat tapi juga dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi-regulasi serta kebijakan-kebijakan.


Menurut Kementerian Pekerjaan Umum suatu kota dapat dimasukakan sebagai Green City, diantaranya memiliki kriteria : pembangunan kota harus sesuai peraturan undang-undang yang berlaku, seperti Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (kota hijau harus menjadi kota waspada bencana), Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan pendukung lainnya, Konsep Zero Waste (pengolahan sampah terpadu, tidak ada yang terbuang), Konsep Zero Run-Off (semua air harus bisa diresapkan kembali kedalam tanah, konsep ekodrainase), Infrastruktur Hijau (tersedia jalur pejalan kaki dan jalur sepeda), Transportasi Hijau (penggunaan transportasi massal, ramah lingkungan berbahan bakar terbarukan, mendorong penggunaan transportasi bukan kendaraan bermotor – berjalan kaki, bersepeda, delman/dokar, becak ), ruang terbuka hijau seluas 30 % dari luas kota ( ruang terbuka hijau publik 20 %, ruang terbuka hijau privat 10 %), memiliki bangunan hijau dan partisipasi masyarakat (komunitas hijau).

Bersama dengan 60 kabupaten/kota, Kota Pariaman merupakan salah satu daerah yang digandeng oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia untuk Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) sejak 2011 yang lalu. Salah satu latar belakangnya adalah seperti yang tertuang dalamRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pariaman (2010-2030) yaitu “Mewujudkan Kota Pariaman Sebagai Kota Wisata Pesisir Yang Madani Untuk Mendukung Perdagangan dan Jasa yang Berwawasan Lingkungan”

Saat ini Kota Pariaman terus memantapkan diri sebagai Kota Hijau, dalam mewujudkan Kota Hijau ini terdapat 8 (delapan) atribut yang harus dipenuhi yakni green planing dan design, green open space, green community, green water, green waste, green energy, green building dan green transportation, dari 8 hal tersebut, green community menjadi salah satu atribut yang penting, karena keterlibatan dan rasa memiliki masyarakat yang utamanya dijaring melalui forum-forum komunitas yang akan menjadi motor penggerak utama gerakan hijau dikota/kawasan perkotaan serta menjamin keberlanjutan program kota hijau dimasa yang akan datang.

Penerapan atribut green community dibuktikan dengan berdirinya Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Pariaman pada tahun 2012 sebagai sarana mewadahi komunitas-komunitas yang sudah ada, serta sebagai sarana saling belajar dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya penerapan green city ditengah isu global warming yang semakin meningkat. Sebagai garda terdepan pemerintah dalam penerapan kota hijau, FKH melakukan upaya-upaya untuk mendorong partisipasi masyarakat dengan menyusun program-program peduli lingkungan seperti sosialisasi dan kampanye publik tentang kota hijau, pembentukan kelompok-kelompok peduli lingkungan serta penyelenggaraan Aksi Forum Komunitas Hijau.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Forum Komunitas Hijau Kota Pariaman merupakan bentuk aksi nyata dukungan masyarakat agar terciptanya lingkungan yang asri dan ramah lingkungan, karena bagaimanapun partispasi masyarakat memegang peranan penting dalam proses pelaksanaan kegiatan ini. Walaupun didukung dengan regulasi-regulasi jelas dan anggaran yang memadai serta dukungan dari pemerintah, tanpa adanya dukungan dari masyarakat, tentunya sama dengan nol besar.

Antusias masyarakat cukup tinggi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan penerapan kota hijau Pariaman. Berbagai komunitas-komunitas  seperti komunitas pemuda, forum-forum peduli lingkungan sekolah, karang taruna, komunitas hobby, dsb telah dirangkul untuk bergabung di Forum Komunitas Hijau Kota Pariaman. Hal ini tentu saja sebagai bentuk perpanjang tanganan pemerintah untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar lebih peduli dan setiap tindakan yang dilakukan dapat berwawasan lingkungan. Komunitas-komunitas terrgabung dibawah induk Forum Kota Hijau Kota Pariaman yang aktif melakukan kegiatan aksi peduli lingkungan diberbagai wilayah di Kota Pariaman.

Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya workshop peduli lingkungan kesekolah-sekolah, pemanfaatan limbah menjadi barang pakai, pemanfaatan limbah menjadi alat perkusi, aksi bersih lingkungan, pemilihan duta hijau, green youth competition 2014, penanaman bibit pohon dan berbagai aksi peduli lingkungan lainnya yang tentunya bertujuan untuk membuat lingkungan menjadi lebih hijau dan tramah untuk kehidupan.

Semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komunitas peduli lingkungan ini tentu juga harus dibarengi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah Kota Pariaman agar tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan green city dapat tercapai dengan maksimal, berkaitan dengan hal tersebut Kota Pariaman sejak beberapa tahun yang lalu telah melakukan berbagai kebijakan atribut kota hijau  diantaranya “green planning and design” dengan penyusunan rencana teknis (DED) pembangunan Taman Lapangan Merdeka, penyusunan rencana tekhnis (DED) pembangunan Taman Nan Tongga, penyusunan FS hutan kota Sikapak Timur. Sementara itu untuk pelaksanaan “green open space” diantaranya pembangunan taman Lapangan Merdeka, taman Nan Tongga dan ruang terbuka hijau Pantai Kata.

Selain “green planning dan design” juga dilaksanakan pendataan potensi lahan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Pariaman, penyusunan master plan RTH, penyusunan DED hutan kota Sikapak, penyusunan Ranperda RTH, penyusunan “green map” Kota Pariaman.

Untuk wujud “green community’ diantaranya dilaksanakan dengan kegiatan pembinaan Adiwiyata (berwawasan lingkungan) ditingkat sekolah, pembangunan kawasan TPST3R, penghijauan bertemakan “one man one tree”, penghijauan “kecil menanam dewasa memanen” dan kegiatan sanitasi lingkungan.

Untuk penerapan “green open space” juga dilaksanakan pembagunan taman median jalan pada ruas jalan By Pass-Nareh-Batas Kota, jalan Sudirman, pembanguna  hutan kota Sikapak Barat dan Sikapak Timut, pembangunan RTH bantaran Sunvgau Batang Manggung dan Batang Mangau, pembangunan hutan model/Agroforesty, penanaman hutan mangrove, pembangunan taman lingkungan didesa/kelurahan, pembangunan RTH pantai di kawasan KKLD dan pembangunan RTH Pantai Kata.

Disamping kebijakan-kebijakan tersebut Pemko Pariaman juga terus berusahan mendekatkan kegiatan ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan, himbauan melalui baliho dan papan iklan, himbauan melalui media cetak dan elektronik mitra Pemko Pariaman ataupun melalu media yang dimiliki Pemko Pariaman diantaranya website remi Pemko Pariaman di www.pariamankota.go.id, Media Center Kota Pariaman dan Radio Republik Indonesia Studio Produksi Pariaman. Hal ini dilaksanakan dengan harapan melibatkan peran aktif masyarakat serta pihak swasta dalam mensukseskan Pariaman Green City.

Sebagai masyarakat tentunya kita bisa melibatkan diri dengan berbagai hal-hal kecil diantaranya membuang sampah pada tempatnya serta memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, menggunakan produk yang ramah lingkungan, melaksanakan bike to work atau bike to school serta menjaga keasrian lingkungan, menggunakan kendraan yang ramah lingkungan, tidak memakai kendaraan untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, juga hal lain yang bisa kita terapkan adalah dengan tidak menebang pohon sembarangan dan mengisi lahan-lahan kosong disekitar kita dengan tanaman hijau, ya dengan satu harapan suatu saat nanti kota kebanggaan kita, Kota Pariaman menjadi “green city” yang sempurna, semoga !


0 komentar:

Post a Comment

 

catatan BOWJI NARRE Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez