Akhir-akhir ini
lagi trend banget ya gaes memakai batu cincin, trend ini tidak hanya terjadi
dikalangan partai tua tapi juga sudah merambah ke anak muda, kalau dizaman
dahulu kala ketika saya masih zaman esde, batu cincin kebanyakan dipake
bapak-bapak atau ungku-ungku (kakek-kakek), tapi itu dulu gaes ketika zaman
saya esde, sekarang mah saya sudah punya anak juga yang sekolah esde (dengan
catatan saya menikahnya ketika tamat SMA), tapi sayangnya saya ga menikah
dizaman segitu,sedikit menyesal sih, ah tapi ya sudahlah,,hihihihi, nah dizaman
dulu nih gaes kalau yang muda-muda pake
batu cincin, malah dianggap villager alias kampungan, hhihhih, rata-rata sih
begitu kata orang, tapi sekarang paradigma itu sudah berubah total, batu cincin
sekarang diburu dan diminati tidak hanya partai tua tapi juga partai muda,
mulai dari anak sekolahan, mahasiswa atau pekerja. Nah kenapa hal ini bsa
terjadi? tanya kenapa? yang pasti hal ini timbul begitu saja gaes seiiring
perkembangan zaman, ketika banyaknya jenis baru-batu yang bermunculan dari
berbagai daerah, apalagi sejak dipakai orang-orang penting, membuat batu ini
sering diekspos diberbagai media, hal ini tentu saja gaes membuat batu cincin
naik daun.
Batu-batu yang
dahulu teronggok tanpa harga, sekarang memiliki daya jual yang tinggi, apalagi
batu yang dipake pejabat-pejabat tinggi, seperti presiden misalnya, kalau dulu
jenis batu lumuik sungai dareh ga ada yang tau, sejak dipake sama Bapak SBY,
yang kala itu masih menjabat sebagai presiden dinegeri ini, batu jenis ini
rating nya menjadi tinggi dan semakin banyak yang meminati, bak kata hukum
ekonomi,banyak peminat, membuat harga batu ini melambung tinggi. Alhasil jenis
batu lumuik sungai dareh pun semakin dicari oleh orang-orang, khususnya
pengoleksi batu cincin dari berbagai penjuru Indonesia.
Seiring
perkembangan batu-batu cincin yang dipake tidak hanya sebagai hiasan pada jari,
tapi juga menjadi sebentuk prestise orang yang memakainya, semakin langka batu
yang dipake, semakin mahal dong harganya, otomatis yang memakai adalah kalangan
berduit. Setali dua uang, usaha pembuatan (pengasahan) batu cincin semakin
banyak peminatnya, bak cendawan dimusim hujan, pengasah-pengasah batu yang
menawarkan jasanya juga bermunculan dimana-mana.
Batu-batu ini
pun cara mendapatkannya bermacam-macam, mulai dicari langsung dari
daerah-daerah yang banyak batunya (asal jangan dicari dipemakaman ya gaes, tar
ketemunya batu nisan hihihih), ada yang didapat dengan barter sesame pengoleksi
batua ataupun didapat dengan cara dibeli dari harga puluhan ribu hingga puluhan
juta, ih ngeri ya gaes,,mending beli mobil, tapi yang namanya hobby, mau gimana
lagi, ya kan? atau ada yang langsung datang ke Martapura di Kalimantan Selatan,
sebagai salah satu penghasil batu cincin terbesar di nusantara.Beberapa tahun
yang lalu saya pernah mencoba jalan-jalan kesana, bukan bermaksud memburu batu
cincin gaes, karena saya pada dasarnya bukan batu cincin mania, kalau dibilang
tidak suka, engga juga, dibilang suka? lumayan sih, karena saya juga punya
beberapa batu cincin buat gaya-gayaan, hihihihih, eh kok topiknya jadi kesaya
sih gaes, yo wes, lanjut kita bahas tentang Martapura tadi ya, jadi disitu ada
satu pasar yang isinya batu semua, iya gaes, serius, dijamin gaes bakal bingung
melihat semua batu yang ditawarkan ditoko-toko disana, jangankan ditoko, baru
turun dari kendaraan saja, gaes-gaes semua sudah ditangani sama penjual batu
yang menjajakan batunya seperti took berjalan sambil teriak-teriak,
buk,,pak,,batunya,,batunya,,,hihi,,kayak jualan tissue di bus kota ya
gaes,,,hihihi, itu baru diparkiran lo gaes, belum lagi kalau udah masuk
kepasarnya, widih..semua batu berbagai jenis terpampang nyata cetar membahan,
harganya? ya macam-macam, seperti yang saya bilang tadi mulai dari 4 sepuluh
ribu sampe berpuluh-puluh juta. Makanya gaes, kalau yang ngerasa batu cincin
mania,rasanya kurang afdol kalau belum berkujung kesana, dijamin deh hasrat
kebatu cincinannya akan benar-benar terpuaskan.
Well gaes, kita
tinggalkan Martapura ya, mari kita bahas kembali batu-batu tersayang ini, jadi
ceritanya batu-batu ini diikek
(dijadikan cincin) dari berbagai bahan, mulai dari perak, tembaga dan emas,
tergantung orang yang ingin mengolahnya, kalau banyak duit tentunya dengan
bahan-bahan mahal yang mahal, kalau yang
biasa-biasa aja cukup dengan perak bali yang harganya puluhan ribu rupiah.
Gaes, yang
ingin mendapatkan batu cincin dengan cara dibeli tentunya juga harus hati-hati,
jangan sampe ketipu eh malah jadi rugi, kenapa? ya sekarang itu banyak juga loh
gaes batu-batu yang bukan batu
sebenarnya, batu kawe lah kalau istilah anak mudanya. Metode dan pembuatan batu
jenis ini menggunakan bahan kaca atau bahan kimia lainnya yang seolah-olah
dibuat seperti batu sungguhan, sehingga sulit dibedakan mana batu yang asli dan
mana yang kawe, sehingga perlu diperhatikan lebih ekstra hati-hati, kalau anda
ingin membeli batu. Dari berbagai informas yang dapat, saya akan coba gamabrkan
cara membedakan batu cincin asli atau palsu, ini dia :
Ciri-ciri batu cincin yang asli :
*Batu yang asli
ini kabarnya kalau diletakkan pada pipi akan terasa dingin gitu gaes,
*Jika batu
disulut dengan punting rokok ya gaes, maka tidak akan terjadi perubahan warna
pada batu tersebut atau batu itu tidak meleleh gaes,
*Apabila batu
dibakar agak lama dan berubah warna menjadi kecoklatan, warna kecoklatan ini
gampang hilangnya, minimal dengan diusap aja.
*Jika batu
dibakar,panas nya akan cepat hilang, kalau batu yang berbahan kimia akan cukup
lama menyimpan panas.
*Coba deh gaes
perhatiin serat dalam batu denga menerawang, bila asli serat pada batu
bentuknya seperti retak-retak.
Adapun ciri-ciri batu yang terbuat dari kaca atau
palstik sintetik adalah :
*Bentuknya sih rata-rata tampak bening seperti kaca dan
tidak terlihat serat-serat alami didalamnya. *Jenis batu ini akan lebih ringan untuk batu dengan ukuran
yang sama.
*Untuk jenis ini akan terjadi perubahan bila dibakar gaes,
*Terus batu seperti ini akan tergores dan lecet bila terjatug atau
digesekkan dengan benda keras.
Nah, gimana
gaes, mudah bukan untuk mengetahui cirri-cirinya, tapi harus diingat juga nih
gaes, kalau pemakaian batu ini adalah murni untuk hiasan saja, tanpa ada tujuan
lain, misal untuk jimat, kalau saya sih ga yakin ya gaes dengan yang begituan,
syirik kan hukumnya dalam Islam,dan syirik itu dosa besar lo kata pak ustadz.
2 komentar:
kalau batu ginjal masuk kategori apa tu mas?
kalau ginjal mah itu jenis bilangan mas,,,ada bilangan genap ada bilangan ginjal...
Post a Comment