Monday, 22 December 2014

my job

Diposkan oleh bowjie narre di 15:15 0 komentar

Photo Gallery by QuickGallery.com

Petatah Petitih Minangkabau (5)

Diposkan oleh bowjie narre di 12:42 0 komentar

401. Nagari bapaga undang, kampuang bapaga buek, tiokmlasuang ba ayam gadang, salah tampuah buliah diambok.(Patuhilah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya sendiri-sendiri)

402. Niniak moyang di duo koto, mambuek barih jo balabeh, Bulek dek tuah lah sakato, nak tantu hinggo jo bateh.(Patuhilah keputusan bersama yang telah dibuat oleh pemuka kita, oleh masyarakat dan sipembuat peraturan sendiri)

403. Nan barek samo dipikua, nan ringan samo dijinjiang.(Didalam adat selalu dianjurkan agar setiap pekerjaan yang baik dikerjakan secara bersama)

404. Nansakik iyolah kato, nan padiah iyolah rundiang. Dek tajam nampak nan luko, dek kato hati taguntiang.(Perkataan yang menyakiti lebih berbahaya dari pisau yang tajam)

405. Nansakik iyo lah kato, nan malu iyolah tampak.(Kata-kata yang berbisa, sama dengan rasa seseorang yang tahu harga dirinya mendapat malu)

Petatah Petitih Minangkabau (4)

Diposkan oleh bowjie narre di 11:47 0 komentar


301. Nan salajang kudo balari, nan sahentak kuciang malompek.(Panjang rumah adat yang menjadi kebanggaan masyarakatnya)

302. Nan basasok bajarami, nan bapandan bapakuburan, soko pusako kalau tadalami, mambayang cahayo diinggiran.(Mendalami ajaran adat Minang dan filsafatnya serta dapat diamalkan dalam pergaulan akan menggangkat martabat kemanusianya)

303. Nan tuo dihormati, nan ketek di sayangi, samo gadang baok bakawan.(Selalulah menghormati orang tua, lebih-lebih ibu dan bapak dan orang tua umurnya dari kita, sayangi anak-anak, hormat menghormat sama sebaya)

304. Nan suku babuah paruik, korong kampuang didalam jurai, dek urang tuo lah lamo hiduik, dunialah lamo inyo pakai.(Menghormati orang tua dari kita umurnya, bukan tergantung kepada ilmu dan kepandaiannya saja, tetapi karena ketuaannya)

305. Nagari bapaga undang, kampuang bapaga buek, tiokmlasuang ba ayam gadang, salah tampuah buliah diambok.(Patuhilah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya sendiri-sendiri)

Friday, 19 December 2014

Petatah Petitih Minangkabau (3)

Diposkan oleh bowjie narre di 15:16 0 komentar
201. Jatuah mumbang jatuah kalapo, jatuah bairiang kaduonyo. Rusak adaik hancua pusako habih kabudayaan nan usali.
Kalau tidak hati-hati dan tidak dibina dan dikembangkan kebudayaan asli (Adat Minangkabau) hancurlah kebudayaan asli kita.

202. Jikok panghulu bakamanakan, maanjuang maninggikan. Pandai nan usah dilagakkan manjadi takabua kasudahannyo.
Pengetahuan dan kepintaran jangan dibanggakan karena mengakibat hati menjadi takbur jadinya.

203. Jauah cinto mancinto, dakek jalang manjalang.
Rasa kekeluargaan yang tak kunjung habis, walau jauh dimata tapi dekat dihati.

204. Jangek suriah kuliklah luko, namun lenggok baitu juo.
Seseorang yang tidak tahu diri walaupun dia telah jatuh hina karena perbuatannya, tetapi dia tetap membanggakan diri.

205. Jan disangko murah batimbakau, maracik maampai pulo, jan disangko murah pai marantau, basakik marasai pulo.Hidup dirantau orang tidaklah semudah hidup dikampung halaman tempat kita dilahirkan, karena jauh handai tolan.

Petatah Petitih Minangkabau (2)

Diposkan oleh bowjie narre di 11:34 0 komentar

101. Bakato sapatah dipikiri, bajalan salangkah madok suruik.
Setiap yang akan dikatakan hendaklah dipikirkan lebih dahulu, sehingga perkataan itu tidak menyinggung orang lain.

102. Bajalan paliharolah kaki, maliek paliharolah mato.
Menurut adat berjalan dan melihat, bahkan setiap gerak dan perilaku hendaklah diawasi, jangan sampai merussak perasaan orang lain.

103. Bukik putuih rimbo kaluang, dirandang jaguang dihanggusi. Hukum putuih badan tabuang, dipandang gunuang ditangisi.
Seseorang yang berpantun diwaktu dia akan menjalani hukuman karena melawan penjajah Belanda.

104. Camin nan tidak namuah kabua, palito nan tidak kunjuang padam.
Ajaran Adat/Syarak di Minangkabau bagaimanapun tetap dicintai dan dihormati oleh masyarakatnya

105. Cadiak jan bambuang kawan, gapuak nan usah mambuang lamak, tukang nan tidak mambuang kayu.
Dalam pergaulan hendaklah bisa mempergunakan semua orang, jangan dengan jalan bertindak sendiri, walaupun cukup mempunyai kecerdasan.

Petatah Petitih Minangkabau

Diposkan oleh bowjie narre di 11:14 0 komentar

1. Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah darek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso barek.
Beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat.

2. Anak ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak tenggiri. Ameh bukan perakpun bukan, budi saketek rang haragoi.
Hubungan yang erat sesama manusia bukan karena emas dan perak, tetapi lebih diikat budi yang baik.

3. Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi.
Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi.

4. Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati.
Sifat seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana

5. Tarandam randam indak basah, tarapuang apuang indak hanyuik.
Suatu persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya dilalaikan.

Tuesday, 16 December 2014

Sumatera Barat Rancak !!!

Diposkan oleh bowjie narre di 11:22 0 komentar



Monday, 15 December 2014

Ketika Adat Pariaman dan Payakumbuh tak bisa bersatu

Diposkan oleh bowjie narre di 14:39 0 komentar

Friday, 12 December 2014

Pituah Rang Tuo Minang "Saran Orang Tua di Minangkabau"

Diposkan oleh bowjie narre di 15:59 0 komentar

Thursday, 11 December 2014

Kota Pariaman Semakin Memantapkan Diri Menjadi Green City

Diposkan oleh bowjie narre di 10:19 0 komentar

Salah satu Atribut Kota Hijau, Taman Anas Malik, Pasia Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah ( fotonya bang deki Dinas PU )

Green City merupakan sebuah konsep dari upaya untuk melestarikan lingkungan dengan mengembangkan lahan-lahan hijau dan perangkat-perangkat pendukungnya guna menciptakan suatu kota agar dipenuhi dengan lahan-lahan hijau yang bertujuan agar terdapat keseimbangan dan kenyamanan dari manusia yang menghuni dan lingkungan itu sendiri. Green City yang juga dikenal sebagai Kota Ekologis atau kota yang sehat merupakan salah satu konsep pendekatan kota yang berkelanjutan, artinya adanya keseimbangan antara pembangunan dan perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan. Dengan kondisi ini diharapkan kondisi kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat dapat diwujudkan, tidak hanya itu pengoptimalan potensi sosial ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan forum masyarakat serta difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan kota juga merupakan beberapa sektor pendukung green city. Untuk mewujudkannya diperlukan usaha dari setiap individu anggota masyarakat dan semua pihak terkait. Tidak hanya dari mayarakat tapi juga dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi-regulasi serta kebijakan-kebijakan.

Saturday, 6 December 2014

Ketika Manusia Kembali ke Zaman Batu

Diposkan oleh bowjie narre di 23:43 2 komentar


Akhir-akhir ini lagi trend banget ya gaes memakai batu cincin, trend ini tidak hanya terjadi dikalangan partai tua tapi juga sudah merambah ke anak muda, kalau dizaman dahulu kala ketika saya masih zaman esde, batu cincin kebanyakan dipake bapak-bapak atau ungku-ungku (kakek-kakek), tapi itu dulu gaes ketika zaman saya esde, sekarang mah saya sudah punya anak juga yang sekolah esde (dengan catatan saya menikahnya ketika tamat SMA), tapi sayangnya saya ga menikah dizaman segitu,sedikit menyesal sih, ah tapi ya sudahlah,,hihihihi, nah dizaman dulu nih gaes kalau yang  muda-muda pake batu cincin, malah dianggap villager alias kampungan, hhihhih, rata-rata sih begitu kata orang, tapi sekarang paradigma itu sudah berubah total, batu cincin sekarang diburu dan diminati tidak hanya partai tua tapi juga partai muda, mulai dari anak sekolahan, mahasiswa atau pekerja. Nah kenapa hal ini bsa terjadi? tanya kenapa? yang pasti hal ini timbul begitu saja gaes seiiring perkembangan zaman, ketika banyaknya jenis baru-batu yang bermunculan dari berbagai daerah, apalagi sejak dipakai orang-orang penting, membuat batu ini sering diekspos diberbagai media, hal ini tentu saja gaes membuat batu cincin naik daun.

 

catatan BOWJI NARRE Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez