Rencana mau postingan semua
tulisan ini secara utuh sih, tapi ga
jadi, why? setelah melalui musyawarah
untuk mufakat dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya saya memutuskan kepada diri saya sendiri, tulisan ini saya
penggal-penggal aja postingannya, biar berasa ala-ala penulis ternama yang
kehadiran tulisannya ditunggu sama penggemarnya, mudah-mudahan suatu saat saya
seperti itu,,Amin,, ( hahaha,,ngayalnya ketinggian..)
Thursday, 4 September 2014
Thursday, 14 August 2014
1001 Misteri Dibalik Nareh
Nareh, kangkawan mungkin sering dengar nama ini, ya
beberapa desa yang berada diutara Kota Pariaman, lah kok beberapa desa, iya
karena Nareh itu bukan hanya satu desa saja melainkan ada beberapa desa
diantaranya Desa Nareh Hilia (Hilir), Nareh. I, Nareh.II yang saat ini dikenal
dengan dengan nama Balai Nareh, ada juga Nareh III yang saat ini lebih populer
dengan nama Padang Biriak-Biriak, nah..banyak kan, trus apa hubungannya? ga da
hubungan sih, cuma ketika banyak teman-teman yang nanyain, “ ang anak
Nareh? ( kamu anak Nareh? ), “ Iyo, ba a tu?” ( iya, kenapa? ) “kenal ang si
anu anak Nareh lo mah” , “Nareh berapa?”, giliran ditanya Nareh berapa
mereka ga tau si anu tersebut tinggal di Nareh berapa, gini nih yang
biasanya banyak yang terjadi, kita ga semua kenal juga kan anak semua Nareh,
apalagi saya juga anak rumahan, ya anak yang tinggal dirumah..
Boleh ngenalin diri dulu ga? Boleh dong ya, secara
saya memang belum terkenal dan bukan siapa-siapa, jadi sobat pasti ga kenal
saya, kalau ga kenal nanti ga sayang, apalagi cinta sama saya, hahhaa..(
berpelukan..)
Nama saya Bowjie, umur 20 tahunan, seorang anak Nareh,
tepatnya di Nareh. 1, dengan memohonkan ampun beribu ampun dan maaf beribu
maaf, sedikit lebay boleh lah ya (biar ikut-ikutan trend gitu), saya ingin
berbagi 1001 misteri yang ada dibalik Nareh, ga ada maksud apa-apa, cuma
bermaksud meluruskan fakta, mengahdirkan berita, biar tidak ada dusta diantara
kita,apalagi ada anak diantara kita, dengan maksud demi terjawab semua tanda
tanya, kenapa Nareh begitu fenomena? Menjadikan ia menjadi sebuah perbincangan
hebat dikalangan masyarakat? sebegitukah? entahlah..
Saya lahir dan besar di Nareh, walaupun beberapa tahun
pernah keluar dari segala hiruk pikuk Nareh, ujung-ujungnya saya kembali
mendarat dengan tampan ( ah PD banget, gapapa lah dari pada DP, harus bayar kan
) di Nareh ini, desaku yang kucinta, kujaga dan kubela, dan sepertinya saya
akan menghabiskan sisa perjalanan hidup saya ini tidak jauh dari kata-kata yang
namanya Nareh.
Tinggal di Nareh itu ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguaannya (ATHG) luar biasa, etapi jangan negatif dulu fikirannya, nanti
saya akan jelaskan ATHG-nya itu seperti apa, yang pasti juga nanti bakal saya
bahas, kenapa sahabat harus memahami saya ketika saya berteriak dari puncak
gunung singgalag..” I Love Nareh”, bangga ?? ya iya harus bangga, pake banget
malahan..
Nareh. 1 itu luasnya kira-kira ( aduh berapa ya ), dengan jumlah penduduk 2386 jiwa, untuk level di Kota ini rame banget ya, ya
iyalah secara desa yang memiliki penduduk terpadat di Kecamatan Pariaman Utara,
serta no. 2 terpadat di Kota Pariaman, kabarnya sih begitu, saya belum sempat
juga bertandang ke BPS Kota Pariaman, tapi janji, kalau saya ada waktu saya
bakal nanyain data yang akurat, lugas, tegas dan terpercaya. Sebagai desa yang
padat penduduk, Nareh. 1 tentunya tidak hanya dihuni oleh masyarakat pribumi
yang sudah beranak pinak disini, tapi juga dihuni oleh masyarakat pendatang
dari berbagai daerah yang ingin menghabiskan sisa-sisa hidupnya dimantan
ibukecamatan Pariaman Utara, lah kok mantan,? iya itu dulu..sekarang semenjak
kantor camatnya pindah ke Desa Padang Biriak-Biriak, otomatis pusat kecamatan
juga berpindah kesana, untuk hal pindah ibukota kecamatan ini agak kesal juga
sih, harusnya tetap dipertahkankan kalau pusat Kecamatan Pariaman Utara berada
di Nareh, tapi ya sudahlah, nasi udah jadi bubur..mau nangis-nangis bombai juga
ga bakal bisa dipindah lagi, karena kantor kecamatan udah berdiri dengan
angkuhnya disana, menjaga perbatasan bagian utara Kota Pariaman yang berbatasan
langsung dengan Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, sesi
perkenalan kayaknya udah cukup ya..abis ini saya akan bahas “ Nareh Go
Internasional “, lah kok bisa?? bisa dong..
Thursday, 7 August 2014
Buayan Kaliang Piaman, Ceritanya...
Menikmati pesta pantai di Pantai Gandoriah Pariaman, bagi sebagian orang belum lengkap rasanya jika belum menikmati buayan kaliang. Buayan kaliang adalah sebuah wahana yang mirip dengan bianglala tapi dengan versi yang lebih kecil , adalah sebuah permainan rakyat yang memang sampai sekarang masih bertahan dan diminati ditengah munculnya berbagai wahana-wahana permainan modern.
Subscribe to:
Posts (Atom)