Thursday, 7 August 2014
Buayan Kaliang Piaman, Ceritanya...
Menikmati pesta pantai di Pantai Gandoriah Pariaman, bagi sebagian orang belum lengkap rasanya jika belum menikmati buayan kaliang. Buayan kaliang adalah sebuah wahana yang mirip dengan bianglala tapi dengan versi yang lebih kecil , adalah sebuah permainan rakyat yang memang sampai sekarang masih bertahan dan diminati ditengah munculnya berbagai wahana-wahana permainan modern.
Buayan kaliang terbuat dari kayu ikia,dan sudah dibentuk sedemikian rupa seperti kincir angin, 1 unit buayan kaliang memiliki 4 bak, yang masing-masing bak bisa menampung 3 s/d 4 orang dewasa. Kemudian bak-bak tersebut dicat dengan berbagai macam warna yang membuat tampilan buayan kaliang menjadi lebih menarik. Tidak ada mesin atau sejenisnya untuk menggerakkan buayan kaliang ini, hanya butuh 5 s/d 6 tenaga manusia untuk menggerakkan permainan yang hanya dioperasikan 3 kali dalam setahun ini, yakni libur Idul Fitri, Tabuik dan Basafa.
Nurhayati (55), warga Kampung Belacan, Pariaman Tengah, salah seorang yang memiliki usaha buayan kaliang ini mengatakan , bahwa usaha yang dia jalani sekarang merupakan warisan dari kedua orangtuanya yang sudah mulai membuka usaha ini sejak tahun 1960-an.
Sampai saat ini Nurhayati, sudah memiliki 5 unit buayan kaliang, 1 unit buayan kaliang Nurhayati di libur Idul Fitri seperti ini, bisa menghasilkan 2-3 juta rupiah perhari. Dengan 5 unit yang dia punya, Nurhayati bisa mempekerjakan 30 orang pekerja yang membantu mengoperasikan usahanya selama pesta pantai Pariaman kali ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment