Akhir-akhir ini
lagi trend banget ya gaes memakai batu cincin, trend ini tidak hanya terjadi
dikalangan partai tua tapi juga sudah merambah ke anak muda, kalau dizaman
dahulu kala ketika saya masih zaman esde, batu cincin kebanyakan dipake
bapak-bapak atau ungku-ungku (kakek-kakek), tapi itu dulu gaes ketika zaman
saya esde, sekarang mah saya sudah punya anak juga yang sekolah esde (dengan
catatan saya menikahnya ketika tamat SMA), tapi sayangnya saya ga menikah
dizaman segitu,sedikit menyesal sih, ah tapi ya sudahlah,,hihihihi, nah dizaman
dulu nih gaes kalau yang muda-muda pake
batu cincin, malah dianggap villager alias kampungan, hhihhih, rata-rata sih
begitu kata orang, tapi sekarang paradigma itu sudah berubah total, batu cincin
sekarang diburu dan diminati tidak hanya partai tua tapi juga partai muda,
mulai dari anak sekolahan, mahasiswa atau pekerja. Nah kenapa hal ini bsa
terjadi? tanya kenapa? yang pasti hal ini timbul begitu saja gaes seiiring
perkembangan zaman, ketika banyaknya jenis baru-batu yang bermunculan dari
berbagai daerah, apalagi sejak dipakai orang-orang penting, membuat batu ini
sering diekspos diberbagai media, hal ini tentu saja gaes membuat batu cincin
naik daun.
Saturday, 6 December 2014
Wednesday, 26 November 2014
Cerita Saya Bersama Darak Badarak (3)
Penampilan Sanggar Darak Badarak di Green Youth Competition 2014 |
Setelah menjadi pemuda pelopor tingkat Kota
Pariaman tahun 2014, Ribut Anton Sujarwo pun terpiih menjadi terbaik pertama
pemuda pelopor bidang sosial, budaya dan pariwisata tingkat Propinsi Sumatera
Barat sekaligus mewakili Sumbar ketingkat nasional diajang pemilihan serupa.
Ribut, begitu dia akrab disapa adalah sosok
pemuda yang sukses memotori berdirinya sebuah komunitas seni “Sanggar Darak
Badarak“ di Kota Pariaman. Bermula sejak tahun 2010 hingga sekarang Sanggar
Darak Badarak telah sukses menjadi sebuah komunitas seni yang diperhitungkan di
Sumbar, terbukti banyaknya undangan manggung dari dan luar Sumbar kepada
komunitas yang beranggotakan kurang lebih 80 pelajar smp dan sma di Kota
Pariaman ini.
Jadi Penyiar Itu Gampang
Penyiar,
sebuah profesi yang unik kalau dibandingkan dengan profesi-profesi yang lain,
bermodalkan suara dan kelihaian berbicara didepan microphone tentunya ini sudah
menjadi modal awal untuk teman-teman yang ingin terjun kedunia kepenyiaran. Banyak
yang nanya susah tidak ya menjadi seorang penyiar? kalau pertanyaannya
gini jawabannya relatif ya, menjadi
penyiar itu susah-susah gampanglah, dibilang susah? saya rasa tidak juga,
dibilang susah, ya juga engga, tergantung bagaimana seseorang melihat dari
sudut pandang yang mana.
Buat yang
mau menenggalamkan diri dalam dunia ini, yuk mari kita bahas sedikit mengenai broadcasting,
dari beberapa sumber yang saya sarikan broadcasting (dalam bahasa Indonesia
adalah kepenyiaran) yang pertama memiliki makna yakni proses menyampaikan
siaran melalui perangkat elektronika yang dinamakan pemancar atau transmitter
untuk kemudian diterima oleh sipenerima siaran, makna lain broadcasting adalah
distribusi audio dan atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton
atau pendengar. Secara garis besar broadcasting dapat dibedakan menjadi 2 yakni
broadcasting radio dan broadcasting televisi.
Subscribe to:
Posts (Atom)