Monday 20 October 2014

Cerita Saya Bersama Darak-Badarak (1)

Diposkan oleh bowjie narre di 13:58




Sanggar Darak Badarak


Saya ngga ingat pertama kali ketemu komunitas seni ini dimana, yang pasti saya melihat mereka ketika sama-sama mengisi sebuah iven, mereka ngisi pertunjukan acara dan saya bertugas sebagai tukang sorak (baca em si ), seperti biasa sih saya berfikiran mereka adalah dari sekelompok sanggar yang mengisi acara, entah itu musik, tari dan apalah permintaan dari panitia. Ya, tiap setiap ngemsi, saya sering “basobok” dengan berbagai komunitas seni, sebagai sesama talent tentunya sedikit banyak saya mengenali teman-teman ini.

Tidak “basobok” sekali saja, di iven-iven selanjutnya sayapun sering satu stage dengan komunitas ini, karena keseringan bertemu, mau tidak mau saya sering mendengar dan melihat  karya-karya mereka yang ditampilkan dan membuat saya menikmati karya mereka, karya mereka menarik dan itu membuat saya penasaran apalagi yang tampil ternyata remaja-remaja belasan tahun, masih duduk dibangku SMP dan SMA sepertinya.

Knowing every Particular Object saya memuncak, saya penasaran dengan komunitas seni ini, siapa mereka, biasa latihan dimana, binaan siapa? Alhasil ini membuat saya sering bertanya kepada mereka, dan akhirnya saya mengetahui kalau komunitas ini bernama Sanggar Darak Badarak, sebuah komunitas seni yang diprakasai oleh seorang anak Piaman yang bernama Ribut Anton Sujarwo, wah kalau diliat dari namanya ada keturunan suku tetangga pulau seberang kayaknya, kayaknya iya, Bapaknya jawa, Ibunya Pariaman.

Komunitas seni Darak Badarak diprakasai Ribut sejak beberapa tahun yang lalu, yang paling unik dia merekrut anggota sanggar ini dengan merekrut anak-anak “nakal” diberbagai sekolah yang ada di Pariaman, anak-anak “nakal” ini maksudnya yang suka bolos sekolah, suka balap liar, pernah ngelem, dsb, nah anak-anak ini katanya sih dicari Ribut dari satu sekolah kesekolah lainnya, tidak susah menemukan anak-anak seperti ini, biasanya anak-anak ini suka nongkrongnya dikantin, begitu cerita Ribut kepada saya.

Bocah-bocah ini kemudian diajarkan bermain alat musik, mulai dari mulai dari talempong, gandang tasa, tambua, bansi, dll, sebagai mahasiswa (kala itu) alumni Fakultas Seni, Drama, Tari dan Musik Universitas Negeri Padang, tentunya Ribut sangat berpengalaman membuat komposisi musik untuk ditampilkan, dan hasilnya memang sangat terpampang nyata, karya-karyanya diminati dan tawaran-tawaran manggung disana disini pun menanti.






0 komentar:

Post a Comment

 

catatan BOWJI NARRE Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez