Sanggar Darak Badarak |
Saya ngga ingat pertama kali ketemu
komunitas seni ini dimana, yang pasti saya melihat mereka ketika sama-sama
mengisi sebuah iven, mereka ngisi pertunjukan acara dan saya bertugas sebagai
tukang sorak (baca em si ), seperti biasa sih saya berfikiran mereka adalah
dari sekelompok sanggar yang mengisi acara, entah itu musik, tari dan apalah permintaan
dari panitia. Ya, tiap setiap ngemsi, saya sering “basobok” dengan berbagai
komunitas seni, sebagai sesama talent tentunya sedikit banyak saya mengenali
teman-teman ini.
Tidak “basobok” sekali saja, di
iven-iven selanjutnya sayapun sering satu stage dengan komunitas ini, karena keseringan
bertemu, mau tidak mau saya sering mendengar dan melihat karya-karya mereka yang ditampilkan dan membuat
saya menikmati karya mereka, karya mereka menarik dan itu membuat saya penasaran
apalagi yang tampil ternyata remaja-remaja belasan tahun, masih duduk dibangku
SMP dan SMA sepertinya.
Knowing every Particular Object
saya memuncak, saya penasaran dengan komunitas seni ini, siapa mereka, biasa
latihan dimana, binaan siapa? Alhasil ini membuat saya sering bertanya kepada
mereka, dan akhirnya saya mengetahui kalau komunitas ini bernama Sanggar Darak
Badarak, sebuah komunitas seni yang diprakasai oleh seorang anak Piaman yang
bernama Ribut Anton Sujarwo, wah kalau diliat dari namanya ada keturunan suku
tetangga pulau seberang kayaknya, kayaknya iya, Bapaknya jawa, Ibunya Pariaman.
Komunitas seni Darak Badarak
diprakasai Ribut sejak beberapa tahun yang lalu, yang paling unik dia merekrut
anggota sanggar ini dengan merekrut anak-anak “nakal” diberbagai sekolah yang
ada di Pariaman, anak-anak “nakal” ini maksudnya yang suka bolos sekolah, suka
balap liar, pernah ngelem, dsb, nah anak-anak ini katanya sih dicari Ribut dari
satu sekolah kesekolah lainnya, tidak susah menemukan anak-anak seperti ini, biasanya
anak-anak ini suka nongkrongnya dikantin, begitu cerita Ribut kepada saya.
Bocah-bocah ini kemudian diajarkan
bermain alat musik, mulai dari mulai dari talempong, gandang tasa, tambua, bansi,
dll, sebagai mahasiswa (kala itu) alumni Fakultas Seni, Drama, Tari dan Musik
Universitas Negeri Padang, tentunya Ribut sangat berpengalaman membuat komposisi
musik untuk ditampilkan, dan hasilnya memang sangat terpampang nyata, karya-karyanya
diminati dan tawaran-tawaran manggung disana disini pun menanti.
0 komentar:
Post a Comment